Bekasam
Di daerah asalku Komering, nama
makanan ini Bekasam tapi ada juga daerah lain yang menamainya Pekasam atau
sebutan lain. Menurut ibu ku dulu, makanan ini adalah salah satu cara
pengawetan ikan sungai yang cukup melimpah di daerah asal kami. Ikan-ikan
sungai diambil dengan cara langsung ditangkap di antara bebatuan di dasar
sungai yang jernih dan dangkal ataupun kadang menggunakan tombak kecil yang terbuat
dari kayu. Ikannya segar dan terasa agak manis.
Setelah ikan dibersihkan lalu diolah
dan di fermentasikan selama 7 atau 10 hari tergantung jenis ikan dan tekstur
akhir yang diinginkan. Setelah diperam selama itu maka Bekasam siap diolah
menjadi masakan lezat dengan penambahan cabe merah, cabe rawit, bawang merah,
bawang putih, lengkuas, jahe, kunyit, serai, daun salam, daun kemangi, daun
bawang dan air asam jawa. Paling nikmat jika dimakan dengan nasi hangat,
rebusan terung bulat dan sambal buah. Mantaappp.
Bekasam
Bahan :
1 kg ikan sungai, siangi, cuci
bersih, jangan dipotong-potong, tiriskan
500 gr nasi pulen, dinginkan sambil
diaduk-aduk dan dikipasi
150 gr garam halus
Cara membuat :
Taruh nasi dalam baskom lalu
beri garam, aduk rata.
Ambil satu ikan, masukkan nasi yang
sudah bercampur garam ke dalam perut ikan lalu padatkan. Sisihkan. Lakukan
hingga semua ikan terisi dengan nasi.
Sebarkan nasi garam di dasar toples,
taruh dan susun ikan dengan rapi kemudian taburi kembali dengan nasi garam.
Susun lagi ikan di atasnya kemudian taburi nasi lagi. Lakukan hingga ikan
habis.
Lapisi bagian teratas nasi dengan
plastik bening lalu tutup erat toples dan biarkan selama 5-7 hr.
Note : jika menggunakan ikan seluang
atau sepat kecil, perut ikan tak perlu diisi dengan nasi garam tapi langsung
saja ikan diaduk rata dgn nasi dan masukkan ke toples kemudian tutup rapat.
Setelah 3 hr, buka toples lalu aduk dengan sendok kayu atau plastik. Tutup erat
kembali toplesnya, tunggu hingga hari ke-7 atau 10 sejak pertama kali bekasam
dibuat, baru bisa dimasak
Komentar
Posting Komentar