Nasi Kebuli


Hari Minggu biasanya waktunya buat kondangan tapi meski ga kondangan, bukan berarti ga bisa menikmati hidangan yang biasanya tersaji di atas meja tuan rumah yang sedang punya hajatan. 

Di Palembang ada tradisi unik menghidangkan makanan/sajian pesta pernikahan yaitu "ngidang". Nasi disajikan dalam wadah/piring besar terbuat dari kayu yang disebut Dulang dan lauk pauk pelengkapnya disajikan dalam piring-piring kecil tanpa sendok makan di sekeliling dulang. Tanpa sendok makan ? seriuss ?? .... iyaa tanpa sendok makan...wkwkwkw..  Lalu bagaimana mau mengambil lauknya donk ?  pasti begitu yaa pertanyaan yang belum faham. 

Jadi biasanya tamu undangan berjumlah masing-masing 8 orang, duduk mengelilingi meja yang sudah tersedia Dulang berisi hidangan lengkap di atasnya. Nanti ada petugas/panitia hidangan (laki-laki muda) yang membawakan ceret dan baskom lalu setiap tamu undangan diminta membasuh tangannya dengan meletakkan kedua telapan tangan di atas baksom dan petugas pantia menuangkan air dari dalam ceret ke atas telapak tangan tamu undangan. Naahh baru deh, hidangan pesta siap disantap. Unik khaannn.

Nasi yang dihidangkan biasanya nasi putih, nasi minyak atau nasi kebuli. Kali ini yang saya buat adalah nasi kebuli yang merupakan adaptasi dari hidangan timur tengah tetapi disesuaikan dengan lidah wong Palembang. Nasi kebuli ini saya masak dengan cara aslinya yaitu masak di dalam panci sampai matang tanpa memindahkannya ke kukusan. Nasi kebuli biasnaya disajikan dengan pelengkapnya yaitu daging malbi, sambal buncis, opor pare, ayam kecap, sambel nanas dan acar kedondong. Yuukkkk...yang pengen nyicip, mampir ke rumah :-)


Nasi Kebuli

Bahan :
- 3 canting beras (750 gr), cuci, tiriskan
- 1 , 2 liter air (300 ml susu FN + 2 sdm susu bubuk air)
- 1 ekor ayam ukuran agak kecil, potong 4, cuci bersih, tiriskan atau bisa gunakan 250 gr daging kambing./sapi, iris-iris kecil
- air jeruk lemon utk melumuri ayam

Bumbu :
- 2 sdm saus tomat botolan
- 1/2 sdt cengkeh bubuk
- 1 sdt kunyit bubuk
- 1 sdt jintan bubuk
- 1 sdt ketumbar bubuk
- 1/2 sdt kapulaga bubuk
- 1/2 sdt kayu manis bubuk
- 4 cm jahe, cincang
- 6 siung bawang putih, haluskan
- 6 siung bawang merah, haluskan
- 1 sdt garam
- 1,5 sdt merica bubuk
- 2 sdm minyak samin 
- 3 sdm minyak sayur utk menumis
- 2 sachet kaldu ayam bubuk 
- 2 sdm kismis kuning/hitam
- 5 buah cengkeh utuh
- 5 cm kayu manis, potong dua
- 3 buah cabe hijau, potong besar
- 1 bawang Bombay ukuran besar, iris2

Taburan :
- bawang merah goreng

Cara membuat :
Panaskan minyak sayur di panci, tumis jahe dan duo bawang. Setelah harum, masukkan bawang bombay, tumis hingga harum. Masukkan bumbu bubuk, gula, garam, aduk rata, masukkan ayam/irisan daging kambing, aduk rata, tunggu sebentar lalu tuang air susu, masak hingga ayam/daging agak matang. Angkat ayam/daging, tiriskan, goreng jangan sampai terlalu garing di minyak panas.

- Tambahkan minyak samin di air rebusan ayam/daging beserta saus tomat, cabe hijau , cengkeh utuh dan kayu manis utuh, aduk rata, cicipi, jika sudah pas rasanya, masukkan beras, masak dengan api sesang sambil di aduk hingga air meresap habis. Jika airnya kurang (batas air adalah 2 ruas jari dari tinggi beras dalam panci, bisa tambahkan lagi airnya. Tambahkan kismis lalu masak dengan api sedang sambil sesekali diaduk hingga air berbumbu meresap dan kering. Kecilkan hingga minimal api kompornya, tutup panci lalu masak kurleb 30-40 menit hingga nasi matang. Aduk-aduk nasi yang sudah jadi lalu matikan kompor.  Siap disajikan di nampan bulat, beri potongan ayam goreng di atasnya lalu taburi dengan bawang merah goreng dan kerupuk/emping/kemplang kecil. Sajikan dengan sambal goreng buncis, ayam kecap, malbi, acar kedondong/mentimun dan sambal nanas.

Note ; nasi bisa dengan cara dikukus 30 menit  setelah di aron. 

~ Untuk 6 porsi 


Komentar

Postingan Populer